Postingan

Bekal di Akhirat

  Bekal di Akhirat   1.   Ni’mat yang paling indah adalah Iman kepada Allah Swt Dengan nimat hidayah ini adalah sebaik-baik ni’mat yang luar biasa diberikan kepada kita. Dengan hidayah kita bisa mengetahui sebuah ketaatan kepada Allah Dengan taufik kita bisa dimudahkan untuk mengerjakannya Dengan ianah /pertolongan Allah kita bisa menyempurnakan taat tersebut. Kalau kita tidak mendapat nimat ini maka sifat asli kita adalah malas beribadah kepada Allah Swt. إن الله يعطي الدنيا من يحب ومن لايحب, ولا يعطي الإيمان إلا من يحب “Allah selalu limpahkan nikmat duniawi pada hamba yang Dia cintai & hamba yang tidak Dia cintai (tidak pandang bulu); tapi Allah hanya anugerahkan ‘nikmat iman’ pada hamba tercinta-Nya saja.” (HR Imam Hakim) Contohnya adalah seorang RAJA tidak akan mengundang Rakyatnya ke istananya kecuali hanya orang-orang dipercayai oleh Raja Contohnya ada seorang raja mengundang rakyat jelata untuk masuk istana raja. Walaupun di dalam istana itu ia tidak d

Bakti Kepada Orang Tua

  BAKTI KEPADA ORANG TUA Oleh : Taufik Abdillah Syukur   BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA   Assalamu”alaikum wr. Wb. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. Semoga rahmat dan salam tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw dan kepada keluarga serta seluruh sahabatnya. Dalam kesempatan ini saya akan berceramah dengan tema berbakti pada orangtua. Mungkin yang pertama kali terlintas di benak kita adalah mengapa kita harus berbakti kepada orangtua? Jawabannya adalah; karena merekalah yang membesarkan kita dari kecil hingga kini. Merekalah yang mengasuh kita, membimbing kita, mendidik kita, dan tanpa kita sadari pengorbanan mereka sangatlah besar. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholeh yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran. Allah Ta’ala berfirman dalam surat An-Nisa ayat 36: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtuamu.” Kewajiban kita sebagai anak te

Bahagia itu di hati

  Dulu saya menyangka bahwa untuk memasuki surga yang ada di sana harus melewati neraka dunia. Karena ada hadits nabi huffati jannatu bil makrih wa hufatinnaru bisyahawat. Surge dikelilingi dengan hal yang tidak menyenangkan dan neraka di kelilingi oleh hal yang menyenangkan. Saya lama punya pemikiran begini karena orang selalu bilang begitu. Sengsara membawa nikmat, berakit rakit kehulu bersenang-senang kemudian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian.   Menangis dahulu tertawa kemudian. Kayanya Kalau banyak ketawa banyak seneng di dunia nanti diakhirat pasti menderita. Tapi setelah mesantren cukup lama saya kemudia jadi tahu, bahwa” surgamu di akhirat kelak di mulai dari surgamu di dunia.” Ternyata surgamu di dunia ini adalah miniatur surgamu kelak nanti di akhirat. Jadi “siapa yang didunia bahagia maka ia kelak akan bahagia di surganya Allah Swt”. “ siapa yang waktu hidup di dunia susah sengsara maka ia juga akan susah dan sengsara di hari akhirat”. Kebayang nga? Udah

Ayat Hadits tentang Tasawuf

  عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «مَنْ أحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءهُ» فقلتُ: يا رسولَ اللهِ، أكَراهِيَةُ المَوتِ، فَكُلُّنَا نَكْرَهُ المَوتَ؟ قال: «لَيْسَ كَذَلِكَ، ولكِنَّ المُؤْمِنَ إذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ فَأَحَبَّ اللهُ لِقَاءهُ، وإنَّ الكَافِرَ إذَا بُشِّرَ بِعَذابِ اللهِ وَسَخَطهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ وكَرِهَ اللهُ لِقَاءهُ ».   [صحيح] - [رواه مسلم   Dari ‘Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Siapa yang rindu bertemu dengan Allah, Allah pun rindu bertemu dengannya. Namun siapa yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun benci bertemu dengannya.” Maka aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah (yang dimaksud adalah) membenci kematian, karena setiap kita membenci kematian?” Beliau menjawab: “Bukan demikian. Namun seorang mukmin jika diberi kabar gembira dengan rahmat,